kodimbanjarnegara.com – Halo para pembaca setia, apakah Anda masih ingat dengan wabah virus corona yang melanda dunia sejak tahun 2020 lalu? Ya, sampai saat ini pandemi Covid-19 belum juga berakhir dan bahkan semakin mengkhawatirkan dengan adanya varian baru. Di sini kita akan membahas tentang bagaimana China bakal hadapi gelombang baru varian Covid-19. Sebagai negara pertama yang terkena dampak dari virus ini, China harus bersiap-siap untuk menghadapi tantangan baru dalam menyelesaikan pandemi ini. Mari kita simak selengkapnya!
Kenapa China Bakal Hadapi Gelombang Baru Varian Covid 19?
China diperkirakan akan menghadapi gelombang baru COVID-19 yang lebih parah pada akhir Juni, dibandingkan dengan gelombang sebelumnya yang melanda sejak akhir tahun lalu di bulan Januari. Gelombang baru ini diperkirakan akan memicu 65 juta kasus per minggu. Spesialis penyakit pernapasan Zhong Nanshan pada konferensi bioteknologi di Guangzhou, mengatakan peningkatan kecil kasus COVID-19 pada akhir April dan awal Mei telah diantisipasi. Namun, pada bulan Mei, kasus akan mencapai puncaknya sekitar 40 juta per minggu. Kemudian dia memperkirakan hingga akhir Juni mencapai 65 juta kasus per minggu yang didominasi oleh subvarian Omicron XBB.
Lonjakan kasus ini terjadi hampir enam bulan setelah China melonggarkan kebijakan COVID-nya, yang memungkinkan virus menyebar dengan cepat di antara 1,4 miliar penduduk negara itu. Akibatnya, China berlomba untuk memperkuat gudang vaksinnya dengan vaksinasi baru yang secara khusus menargetkan subvarian Omicron XBB. Regulator farmasi negara itu telah memberikan persetujuan awal untuk dua dari vaksin ini, dan tiga atau empat lagi diperkirakan akan segera disetujui.
“Kami dapat memimpin secara internasional dalam mengembangkan vaksin yang lebih efektif,” kata Zhong, seperti dikutip dari NBC News. Sebelumnya, kelompok penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pembaruan dosis penguat COVID-19 tahun ini untuk menargetkan salah satu varian XBB yang saat ini dominan.
Formulasi baru harus bertujuan untuk mendapatkan respons antibodi terhadap varian XBB.1.5 atau XBB.1.16, dan formulasi atau platform lain yang menghasilkan respons antibodi penawar terhadap garis keturunan XBB juga dapat dipertimbangkan. Grup ini juga menyarankan untuk tidak memasukkan jenis asli COVID-19 dalam vaksin mendatang. Memang, antibodi yang dihasilkan terdeteksi atau sangat rendah terhadap varian yang beredar saat ini.
Siapa saja yang berisiko tinggi terinfeksi Covid 19?
Siapa saja yang berisiko tinggi terinfeksi Covid 19? Sebenarnya semua orang dapat terinfeksi virus ini, tetapi ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi dalam tertular dan mengembangkan gejala yang parah.
Kelompok pertama adalah lansia atau orang dewasa yang usianya di atas 60 tahun. Mereka cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan rentan terhadap infeksi. Selain itu, mereka juga sering menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, atau masalah pernapasan lainnya.
Selanjutnya adalah para pekerja kesehatan atau tenaga medis. Mereka menjadi salah satu kelompok dengan risiko tertinggi karena selalu berada di dekat pasien Covid-19 dan harus menangani mereka secara langsung tanpa bisa menjaga jarak fisik.
Kemudian ada pula kelompok dengan kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan sistem imun (seperti HIV/AIDS) serta pasien kanker atau transplantasi organ. Sistem kekebalan tubuh mereka sudah melemah sebelumnya sehingga membuat mereka lebih mudah terserang virus ini.
Terakhir adalah orang-orang yang sering melakukan perjalanan dari daerah-daerah dengan kasus positif Covid-19 tinggi atau kontak erat dengan seseorang yang sudah dinyatakan positif Corona. Karena itulah sangat penting untuk mematuhi protokol kesehatan demi melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebarannya.
Cara mengurangi risiko terkena Covid 19
Dari artikel ini, kita dapat menyimpulkan bahwa China menghadapi gelombang baru varian Covid 19 yang sangat berbahaya. Namun, dengan menjaga protokol kesehatan dan melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan secara teratur dan memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah, kita dapat membantu mengurangi risiko terkena virus ini. Selain itu, hindari kerumunan orang yang tidak perlu serta tetap tinggal di rumah jika memungkinkan untuk melindungi diri sendiri dan keluarga dari bahaya penyebaran Covid 19. Semoga semua negara bisa bekerja sama dalam menangani pandemi ini dan kita semua bisa segera pulih dari situasi yang sulit ini. Tetaplah waspada selalu!